Angin malam menyerbu bisikkan
namamu,
Seiring kasih yang mulai memadu,
Mengayun tanganku pada lembaran
baru,
Penapun goreskan syair nomor
satu..
Sosokmu rasuki kalbu,
Sendiku
kaku mengingat mega megamu,
Barisan bintang membentuk rasi,
Pelangi senyumu dengan titik manis di pipi..
Terasa lantunan jemariku
terbatas,
Kerinduanku adalah fakta diatas
kertas,
Aku butuh cinta dan kau,
Adalah tema ketika ku rasakan
galau..
Terlintas
raut wajahmu di angan,
Taburan
cinta mengikuti sebuah senyuman,
Tutur
katamu menggilas bahasa kesepian,
Aspirin
kala jiwaku dirundung kegalauan..
Seruan hati.. kuharap dapat kau
resapi,
Semua ini bukan crita narasi
deskripsi,
Detak jiwa kan mengikatmu disisi,
Berat tuk mengucap, rindu ini
tlah mengunci..
Tanda
tanya bergumam sendiri,
“Dimana
detak jantung sajak ini ?”
Tanda
petik itu menerka,
Merusak
sistim kerja otak kiri..
L, O, V, E..
Selembar kertas ini menjadi
saksi,
Namamu bernafas disini,
Berdegup hidup pada kalimat yang
hendak ku rangkai,
“Maulina Fathudin”..
Comments
Post a Comment