Skip to main content

JANTUNG SYAIR < 31 MARET 2013




Angin malam menyerbu bisikkan namamu,
Seiring kasih yang mulai memadu,
Mengayun tanganku pada lembaran baru,
Penapun goreskan syair nomor satu..
                Sosokmu rasuki kalbu,
                Sendiku kaku mengingat mega megamu,
                Barisan bintang membentuk rasi,
                Pelangi senyumu dengan titik manis di pipi..
Terasa lantunan jemariku terbatas,
Kerinduanku adalah fakta diatas kertas,
Aku butuh cinta dan kau,
Adalah tema ketika ku rasakan galau..
                Terlintas raut wajahmu di angan,
                Taburan cinta mengikuti sebuah senyuman,
                Tutur katamu menggilas bahasa kesepian,
                Aspirin kala jiwaku dirundung kegalauan..
Seruan hati.. kuharap dapat kau resapi,
Semua ini bukan crita narasi deskripsi,
Detak jiwa kan mengikatmu disisi,
Berat tuk mengucap, rindu ini tlah mengunci..
                Tanda tanya bergumam sendiri,
                “Dimana detak jantung sajak ini ?”
                Tanda petik itu menerka,
                Merusak sistim kerja otak kiri..
L, O, V, E..
Selembar kertas ini menjadi saksi,
Namamu bernafas disini,
Berdegup hidup pada kalimat yang hendak ku rangkai,

“Maulina Fathudin”..

Comments

Popular posts from this blog

SAJAK PAGI HARI

Raja siang memancarkan kuasanya, menyelimuti bumi dengan hangatnya, Jutaan insan terima anugerah, Sebab dapat berjumpa dengan pagi nan cerah.. burung bersiul seolah menggugah, memberi tau pagi ini sayang tuk dilewatkan, seperti kanvas putih perlu coretan syair pujangga hidup menawan.. Alamku, indah berseri seri.. temani aku dengan meneguk kopi susu.. secangkir semangat untuk awali hari.. menggoreskan pena pada lembaran baru. Ini pagi selalu menampar, bahwa hidup bukan hanya sekedar berjalan, namun harus berlari, bangun dengan mimpi.. individu terbaik lampaui diri..

Doodle - AK MF

TEGAL

Mataku membuka di sini.. Awal suaraku berkumandang.. Awal adanya denyut nadi.. Awal nafasku berhembus pelan.. Puluhan tahun sudah, panorama makin indah.. Melekat aroma wedang poci, meresap menembus pori - pori, lalu singgah di hati.. Kanan kiri kaki lima, citra rasa nusantara, dipayungi gemerlap lampu kota, menyegarkan nurani, mengisi jiwa.. Tak bisa dengan kata - kata, menggambarkan keindahan kota, Tegal, punya tempat khusus dalam diriku, Tegal, bagian dari hidupku..