Setelah lama terombang-ambing, pada riuhnya lautan kenang, aku terdampar pada dimensi lain, tempat bernuansa nyaman.. Aku damai di sebuah ruang, selalu menyuguhkan bahagia, bermelodi lagu riang, bernama asmara.. Pikirku melanglang buana, logikaku mulai meluruh, perasaanku berkenalan dengan asa, hatiku membangun tempat baru.. dalam diriku menengadah, ku perkuat dengan doa-doa, jika memang dia, maka jadikanlah nyata.. Biasanya orang-orang yang baru beranjak dari anak-anak, ia terlalu cepat mengambil sebuah kesimpulan. Gampangnya mengucap suka, sayang, dan cinta pada lawan jenisnya. Padahal definisinya saja ia tidak tahu. Hanya mungkin pikirannya terpenjara oleh sinetron dan film asmara yang umum ditayangkan. Pacaran sudah jadi fenomena yang mengakar. Bahkan buah dari itu adalah sesuatu hal yg bisa merusak masa depan. Nah, menurutku, jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa itu adalah cinta. Bahkan mungkin itu lebih tepat disebut dengan nafsu...