Pagi telah bertandang,
malam harus rela untuk pergi,
terbangun semua insan,
melantunkan syukur pada Ilahi..
Sang Raja Siang,
tangannya membelai mesra,
hangatnya menyelinap hingga dalam,
mengusir malas akan nuansa kamar..
Bagiku tidak berlaku,
mataku hanya peka akan sebuah sinar,
cahaya yang datangnya dari kamu,
mengalahkan kilau bintang-bintang..
malam harus rela untuk pergi,
terbangun semua insan,
melantunkan syukur pada Ilahi..
Sang Raja Siang,
tangannya membelai mesra,
hangatnya menyelinap hingga dalam,
mengusir malas akan nuansa kamar..
Bagiku tidak berlaku,
mataku hanya peka akan sebuah sinar,
cahaya yang datangnya dari kamu,
mengalahkan kilau bintang-bintang..
Pagi hari orang-orang terbangun dengan semangat yang berbeda-beda. Bagiku, Semangat adalah energi untuk bergerak. Terkadang bau bantal dipagi hari menjadi semakin wangi saja, sehingga bisa membuat orang-orang lupa jika hingar bingar dunia harus dirapikan. Namun, aura bantal itu bisa kita lawan jika kita punya alasan kuat untuk bangun. Alasan itulah yang melahirkan semangat.
Semangat bisa datang darimana saja. Semangatku pun punya landasan yang membuatnya terus berdiri. Sebuah tujuan bisa cepat tercapai salah satunya karena kita punya semangat yang melahirkan dedikasi, fokus, dan daya juang yang tinggi.
Puisi tersebut aku persembahkan untuk seseorang yang mungkin tanpa sepengetahuannya telah melahirkan semangat dalam diriku. Dia telah menyalakan api diantara mimpiku yang telah jatuh menyeluruh. Dia telah menciptakan tujuan baru dalam hidupku. Semangat dan dia adalah satu paket yang tidak bisa diurai oleh apapun. Datangnya bisa memaksaku untuk melakukan sesuatu, tentunya ke arah yang lebih baik. Dia yang bisa membuatku menikmati rasanya direpotkan. Dia itu alasanku untuk bangun. Terimakasih.
Comments
Post a Comment